Friday, October 18, 2013

Optimalkan Toyota Innova dan Fortuner Agar Kenyamanan Meningkat

Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner boleh dibilang sukses di kelasnya. 

Namun, menjadi mobil laris bukan berarti luput dari kekurangan. Keduanya tak hanya berbagi platform, tetapi juga berbagi mesin diesel yang sama, yaitu  2KD-FTV, 2.495 cc. 

Selebihnya, Innova memiliki mesin bensin 1TR-FE berkapasitas 1.998 cc dan Fortuner bermesin bensin 2TR-FE berkapasitas 2.694 cc. 

Tips ini mengulas langkah mengatasi masalah umum dan optimalisasi duet Innova-Fortuner secara mudah dan efektif.



Suspensi
Salah satu kelemahan suspensi Innova adalah redaman yang cukup keras.

Untuk mengatasinya, Anda bisa mengganti peredam kejut saja atau menggusur per keong  standar dengan produk aftermarket. 

“Ada tiga kombinasi untuk mengoptimalkan suspensi Innova. Pertama, shock breaker aftermarket diambil dari Bilstein dan per keong tetap standar. Kedua, memakai shock breaker standar dan per keong aftermarket dari Eibach. Sedangkan alternatif lainnya adalah meng-custom suspensi. Caranya, per depan dan belakang diganti dengan milik Mercy atau BMW, sedangkan shockbreaker tetap standar,” jelas Akong, mekanik dari bengkel suspensi Terminal Per.

Serupa dengan Innova, keluhan suspensi Fortuner juga berada di seputaran bantingan yang keras. Meski suspensi Fortuner sekilas mirip Innova, toh cara penyelesaiannya tidak sama. 

Anda cukup mengganti per keongnya, sedangkan shock breaker standar bisa dipertahankan. “Shock breaker Fortuner memiliki kualitas yang lebih baik, sehingga tak perlu diganti,” tutur Dody Heru, Product Spesialis Tein Supension. 

“Untuk melembutkan suspensi Fortuner, Anda bisa memilih per tipe progresif (per dengan kerapatan ulir yang berbeda antara bagian atas dan bawah),” tambahnya.




Kabin
Meski kedua mobil berbagi chassis yang sama, toh desain dan utilitas kabin keduanya berbeda. 

Untuk Innova, hampir tidak ada masalah di bagian kabin. Namun, ada penumpang belakang Fortuner yan mengeluhkan hembusan udara dingin AC yang tidak sampai ke mereka. Setelah diperhatikan, desain dan posisi kisi-kisi AC plafon memang tidak bisa optimal untuk menghembuskan angin hingga ke penumpang baris ketiga. 

“Untuk mengatasinya, Anda bisa memilih plafon milik Fortuner terbaru untuk dipasangkan ke Fortuner lama, atau memodifikasi kisi-kisi AC di plafon,” tutur Yana, spesialis interior dari Sam 86. 




Mesin 
Innova dan Fortuner, baik yang bermesin bensin atau diesel, kerap dikeluhkan soal akselerasinya yang kurang responsif. 

Padahal, kapasitas mesin yang dimilikinya cukup besar. “Kita hanya perlu mengganti filter udara, ganti busi, dan sedikit modifikasi di bagian intake,” jelas Andreas, dari Bengkel Phoenix-R di bilangan Serpong, Banten. 

“Filter udara standar Innova terbuat dari kertas. Selain itu, dimensinya yang besar membuat ‘napas’ kurang bagus. Anda bisa menggantinya dengan model high flow berbahan katun yang bisa dicuci dan dimensinya lebih kecil dibanding filter udara standar,” tambahnya. 




Sedangkan untuk penggantian busi, sebaiknya dipilih yang memiliki nilai panas rendah, karena jenis busi ini menjentikkan api lebih besar ketimbang busi standar. 

“Busi yang memiliki nilai panas rendah biasanya merupakan busi ‘high performance’, misalnya busi dengan inti iridium,” ujar Andreas.




Cara terakhir yaitu dengan memodifikasi air intake. 

Prinsipnya adalah menginjeksikan udara sebanyak mungkin terutama di putaran tinggi. 

Pada mesin bensin, modifikasi bisa dilakukan di seputaran by pass throttle.

Sedangkan untuk varian diesel, kiatnya serupa dengan bensin, hanya saja perlu ditambah modifikasi yang sama di area waste gate (katup pengatur tekanan turbo dekat exhaust manifold). 




“Baik Innova maupun Fortuner sudah memiliki desain kepala silinder yang bagus. Aliran kabut bahan bakarnya sudah dibuat down draft (langsung mengalir kebawah).

Kita hanya perlu perbaikan di intake saja,” tutur Andreas.

Lebih bagusnya lagi, fasilitas modifikasi saluran masuk ini telah disediakan oleh Toyota. Hal ini terlihat dari disediakannya ujung pipa tertutup yang menonjol pada intake manifold untuk menyambung selang ke trotthle body. 



Source www.auto-car.co.id


No comments:

Post a Comment